Dulu dianggap sebagai standar emas tata kelola blockchain, yayasan kripto kini menghadapi tantangan eksistensial. Mulai dari Ethereum hingga Arbitrum, kelemahan struktural seperti pengambilan keputusan yang tidak transparan, salah kelola dana, dan alienasi komunitas menunjukkan keterbatasan model ini. Analisis kami mengungkap kegagalan nyata dan memeriksa apakah struktur korporasi berbasis Labs mungkin menjadi masa depan kripto.

Sebagai analis kripto dengan latar belakang rekayasa keuangan, saya mengurai masalah sistemik yang menghantui tokenomics saat ini. Dari ketidakpedulian tata kelola (98% penerima airdrop tidak pernah memilih) hingga trik kelangkaan buatan seperti pembelian kembali, artikel ini mengungkap mengapa sebagian besar model token gagal—dan apa yang harus diubah proyek untuk menciptakan nilai berkelanjutan. Berdasarkan data Binance Research dan studi kasus nyata seperti runtuhnya Axie Infinity.