Seorang mantan quant Wall Street mengungkap bagaimana Across Protocol memanipulasi voting DAO dengan dompet tersembunyi untuk menguras $23 juta—kegagalan sistemik yang paparkan krisis sentralisasi DeFi.

Kaia muncul sebagai L1 EVM tercepat di Asia dengan finality 1 detik dan USDT asli. Mini Dapps di LINE Messenger mengubah permainan jadi ekonomi desentralisasi—bukan hype, tapi evolusi berbasis data.

HuaXing Capital mengalihkan $100 juta dari strategi Wall Street ke aset Web3—Circle, RWA, dan infrastruktur terdesentralisasi. Ini bukan tren, tapi rekalibrasi sistemik logika modal yang tenang namun revolusioner.

Coinme denda $300.000 bukan hanya karena pelanggaran aturan, tapi karena mengabaikan kepercayaan tersembunyi di sistem ATM kripto. Ini adalah sinyal kegagalan transparansi yang membahayakan lansia.

OpenMind meluncurkan OM1 di Nasdaq—sistem AI otonom yang terintegrasi dengan blockchain untuk pendidikan K-12. Bukan sekadar robot, tapi alat untuk membangun kepercayaan pada kecerdasan mesin yang berpikir seperti manusia.

DeFi kembali dengan kekuatan institusional. HTX Research mengungkap bagaimana protokol EVM, Solana, dan RWA menggantikan model kolateral tradisional dengan sistem kredit on-chain yang terstruktur dan patuh regulasi.

Dari quant Wall Street menjadi analis blockchain, saya lacak peralihan bot sentralis ke ekosistem meme berbasis manusia di Solana. Pumpfun kuasai $765M biaya, LetsBonk dengan $USELESS miliki komunitas, dan Believe ubah perilaku investor—bukan hype, tapi protokol nyata.

Bitcoin ETF mendekati persetujuan SEC, dengan mekanisme penukaran fisik. Kongres terpecah atas RUU GENIUS, sementara pasar kripto berubah secara sistemik—bukan hiperbola, tapi evolusi nyata.

Aethir dan Pendle mengintegrasikan eATH dengan infrastruktur DePIN berbasis GPU, mengubah staking statis menjadi aliran imbalan yang dapat diprogram dan diperdagangkan. Ini bukan sekadar peningkatan—ini adalah transformasi nyata.