Powell Tak Turun Suku Bunga?

by:AlchemyX2 bulan yang lalu
283
Powell Tak Turun Suku Bunga?

Duel Suku Bunga Besar: Trump vs Fed

Pada Juni 2025, Donald Trump tidak hanya menekan—dia memimpin kampanye publik melawan Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Di platform seperti Truth Social, ia menyebut Powell ‘Terlambat’—julukan yang melekat seperti permen karet di sepatu—anda meminta pemotongan 200–300 basis poin secara instan.

Ia tidak sendirian. Tapi yang sering terlewat: ini bukan sekadar drama politik. Ini benturan antara tampilan jangka pendek dan fisika ekonomi jangka panjang.

Mengapa Trump Mau Suku Bunga Turun?

Saya hormati kebijakan berbasis data—tapi juga paham insentif politik.

Trump ingin suku bunga turun karena tiga alasan utama:

  • Mengurangi dampak tarif: Kebijakan perdagangan naikkan biaya impor. Suku bunga lebih rendah bisa kurangi tekanan inflasi dari tarif itu.
  • Turunkan biaya utang: Pengeluaran bunga AS capai \(776 miliar dalam delapan bulan—rekor sejak era 1990-an. Ia klaim pemotongan 2% bisa hemat \)80 miliar/tahun—tapi ekonom khawatir malah memperburuk situasi.
  • Dorong saham & momentum pilpres: Lingkungan suku bunga turun dorong harga aset. Saat pasar naik, rakyat sadar—even if they don’t understand why.

Tidak irasional—ini strategis. Tapi bijaksana?

Mengapa Powell Tak Bergeming (Belum)

Saya telah mengamati bank sentral selama tiga siklus—from Bitcoin crash hingga likuiditas pandemi—and saya tahu: Powell tidak main-main dengan data.

Meski PDB menyusut 0,3% di kuartal I 2025, pengangguran tetap rapat di angka 4,5%. Upah per jam masih naik >4%. Belanja konsumen dan investasi bisnis stabil di +1,5% hingga +2%.

Ini bukan zona resesi—ini ketahanan lambat tapi kuat.

Powell bilang: “Kami lihat sedikit penyejukan di pasar tenaga kerja… tapi belum cukup untuk bertindak.”

Ketakutan nyata? Keandalan data dalam ketidakpastian—dan apakah pelonggaran terlalu dini bisa hidupkan kembali risiko inflasi saat rantai pasok global pulih lagi.

Ini bukan kekejaman—itulah prudensi yang disamarkan sebagai penundaan.

Prediksi Pasar: September atau Desember?

Bahkan di kalangan pengamat Fed ada perbedaan pendapat—but consensus mulai terbentuk:

  • Citi mundur ekspektasi dari Juli → September.
  • Jamie Cox (Harris Financial) perkirakan Juli baru mulai potong jika tren lapangan kerja melemah lebih jauh.
  • Pasar kini memperkirakan dua pemotongan tahun ini—at least satu pada September dan satu lagi Desember—tanpa perubahan besar sebelumnya.

Intinya bukan apakah mereka akan turunkan suku bunga—but kapan, berdasarkan bukti nyata—not tweets atau riuh rendah kemarahan.

AlchemyX

Suka93.07K Penggemar3.71K

Komentar populer (2)

LukasDerBlockchainPhilosoph

Zins-Duell im White House

Trump will 200 Basispunkte – und das jetzt! Powell sagt: “Nicht so schnell, Herr Präsident.”

Warum der Fed-Chef nicht nachgibt

Laut Daten: Kein Rezessionssignal – nur ein leichtes ‘Slow-Cooking’. Löhne steigen, Jobs fließen – das ist kein Notfall, sondern ‘Kochtopf-Resilienz’.

Die wahre Gefahr?

Wenn wir zu früh senken… steigen die Zinsen trotzdem! Weil niemand mehr Bonos kauft – selbst wenn sie billiger werden. Ironie pur.

Ihr glaubt an den großen Zins-Sprung? Oder ist es nur Political Theater mit mehr Klicks als Wirkung? 💬 Kommentiert doch mal: Wer gewinnt dieses Spiel? #Zinsen #Fed #Trump #Powell

366
89
0
MâyTiềnẢo
MâyTiềnẢoMâyTiềnẢo
3 minggu yang lalu

Powell ngồi uống cà phê trong khi Trump đang xách giày ‘Too Late先生’ để đòi cắt lãi! Cảm ơn ông ấy đã dùng Python để tính toán xem liệu có nên giảm lãi hay không — mà vẫn giữ nguyên mức 2% như một pho tượng Phật! Thậm chí cả thị trường cũng lăn tăn vì sợ… mất tiền thì lại tăng nợ! Bạn nghĩ sao? Giữ chặt cái ghế còn hơn cả Fed nữa! 😅 Có ai dám chốt thêm một đợt giảm nữa không?

993
52
0
Analisis Pasar