Pendahuluan

Sebagai analis kuantitatif yang mempelajari buku order kedua bursa, saya melihat langsung bagaimana kontrak perpetual Binance dan OKX bekerja dengan filosofi berlawanan. Algoritma mereka tidak hanya menghitung harga, tetapi mencerminkan keyakinan berbeda tentang cara pasar seharusnya beroperasi.

Perbedaan Inti Algoritma

Mekanisme Harga Mark:

Binance menggunakan sistem validasi tiga lapis:

1. Harga berbobot indeks spot (±2% smoothing)
2. Harga dampak disesuaikan kedalaman order book
3. Harga perdagangan terakhir Hasil: Mengambil nilai median untuk mencegah fluktuasi ekstrem.

OKX memilih kecepatan pasar:

• Harga tengah bid/ask murni (±5% smoothing)
• Tanpa pertimbangan kedalaman Hasil: Konvergensi lebih cepat tapi rawan likuidasi ‘wicking’.

Desain Funding Rate:

Binance mencakup:

• Tingkat bunga minimum 0.01%
• Perhitungan bid/ask dampak
• Pembatasan ±2%

OKX menggunakan:

• Asumsi suku bunga nol
• Formula indeks premi sederhana
• Pembatasan ±1.5%

Implikasi praktis: Tarif Binance lebih mencerminkan biaya modal di pasar illiquid.

Konsekuensi Strategis

1. Sensitivitas Likuidasi:
   • Posisi OKX lebih cepat liquid saat volatilitas tinggi
   • Binance memberikan penyangga lebih besar terhadap stop-hunting
2. Risiko Pencatatan Baru:
   • Metodologi Binance lebih aman untuk token low-liquidity
   • OKX menjadi tempat whale rekayasa flash crash